8 UAS-3 My Innovations

Judul: TISE 2.0: Arsitektur “Teater Kerja” Agentik
Inovasi utama saya adalah pengembangan paradigma Triune-Intelligence Smart Engineering (TISE), dan evolusinya dari TISE 1.0 ke TISE 2.0. TISE 1.0 berfokus pada perancangan “Sub-Ruang” atau “Teater Kerja” untuk orkestrasi tugas yang efisien, guna menjembatani kesenjangan antara Titik A (saat ini) dan Titik B (yang diinginkan) dalam Ruang PSKVE.1 TISE 2.0 mengambil arsitektur ini dan mengisinya dengan tujuan yang lebih tinggi: ko-kreasi naratif dan pemberdayaan Agensi stakeholder.1
“Teater kerja” ini adalah implementasi teknis dari “lingkungan” yang saya bahas di ‘My Opinions’. Ini adalah Sub-Ruang PSKVE 6 yang dirancang untuk memberdayakan rekayasawan Sistem dan Teknologi Informasi dalam memfasilitasi pemecahan masalah (Problem Solving). Arsitektur operasionalnya terdiri dari komponen-komponen berikut:
Stasion: Ini adalah hub fungsional dalam teater kerja di mana nilai diciptakan atau dipertukarkan. Dalam alegori “The Helix Commute”, ini adalah “Stasiun A (Ide)” dan “Stasiun B (Produk Selesai)”.5 Ini adalah titik-titik di mana “PSKVE Energon” ditransduksi (misalnya, ‘Human Energon’ diubah menjadi ‘Product Energon’).
Kendaraan (Agen PUDAL): Untuk bergerak di antara stasiun, stakeholder membutuhkan “kendaraan”. “Kendaraan” ini bukanlah perangkat fisik, melainkan Agen Pemecah Masalah (Problem Solving Agent - PSA) yang cerdas dan otonom.8 Arsitektur kognitif dari agen ini adalah sistem PUDAL (Perceive, Understand, Decision, Act, Learning-evaluating).3
Jaringan Rute Jalan (Siklus PUDAL/Problem Solving): “Kendaraan” (Agen PUDAL) tidak bergerak secara acak; ia mengikuti “jaringan rute jalan”. Rute ini adalah Siklus 7-Langkah Pemecahan Masalah (1. Identifikasi Masalah, 2. Picu/Trigger, 3. Kejadian/Event, 4. Baca STATUS, 5. Evaluasi, 6. Adaptasi, 7. Selesai/Lesson Learned).8 Siklus 7-Langkah ini adalah manifestasi eksternal dan alur kerja terstruktur dari siklus kognitif PUDAL internal yang sedang beraksi, memandu stakeholder melalui proses pemecahan masalah yang adaptif dan iteratif.8
Teknologi CORE Engine (Mesin Energon): “Kendaraan” (Agen PUDAL) membutuhkan tenaga. Tenaga ini disediakan oleh CORE Engine.6 CORE Engine adalah Mesin Energon 5, sebuah transducer fundamental yang beroperasi dalam siklus empat langkah (Input, Encode, Decode, Output) 6 untuk mengubah satu bentuk energi ke bentuk lainnya.
Fundamental Riset PSKVE (Bahan Bakar): CORE Engine tidak menciptakan energi; ia mengubahnya. “Bahan bakar” untuk mesin ini berasal dari Fundamental Riset PSKVE.3 Riset fundamental inilah yang menemukan prinsip-prinsip konversi “Energon” (misalnya, ‘Human Energon’ menjadi ‘Knowledge Energon’, atau ‘Economic Energon’ menjadi ‘Service Energon’).5 Prinsip-prinsip ini kemudian digunakan oleh CORE Engine untuk menghasilkan “Working Energon” yang menggerakkan Agen PUDAL.7
Singkatnya, inovasi TISE 2.0 adalah arsitektur full-stack untuk pemberdayaan: dimulai dari Riset PSKVE (bahan bakar/prinsip), ditenagai oleh CORE Engine (mesin/transducer), dieksekusi oleh Kendaraan PUDAL (agen/kognisi), yang berjalan di atas Rute Siklus 7-Langkah (proses/alur kerja), untuk memindahkan stakeholder antar Stasiun (tujuan/nilai), di dalam Teater Kerja TISE 2.0 (lingkungan pemberdayaan naratif).